NatsKhotbah: 2 Korintus 5:1-11 Minggu, 8 Januari 2017 Nama Minggu: Minggu Epifania Tema Minggu ini: Keluarga Yang Rukun Dalam Kasih Allah Sambutlah Kristus dalam hatimu di malam natal ini dengan memuliakan Kristus; Nats Pembimbing: Lukas 2:11 Hukum Tuhan: Matius 22:37-40 Malaikat2 : aku baru saja mengunjungi satu keluarga yang paling aku kagumi. Mereka adalah keluarga yang paling rukun. Mereka saling mengasihi. Memang sesekali mereka bertengkar, tapi selalu akhirnya rukun. Mereka bisa mengatasi setiap masalah dengan bijak dan kepala dingin. Masih ada sisa yang setia. Nataladalah pesta kerendahan hati Allah karena Allah merendahkan diri-Nya dan tinggal di antara kita, Khotbah Mgr Cantalamessa: Natal itu pesta kerendahan hati, Allah tinggal di antara kita. By PEN@ Katolik. December 19, 2020. 0. 1691. Perhimpunan Nasional Keluarga-Keluarga Besar Italia; Konfederasi Keluarga-Keluarga Besar Eropa; KhotbahGerhana : Berdoalah,Bertakbirlah Bersedekahlah Pendapat Ulama soal Mengucapkan Selamat Natal; Hisab Falak 29 Jinayat 68 Kajian Ramadhan 59 Kajian Ushul Fiqih 39 Kebangsaan 129 Keluarga 253 Kewanitaan 39 Kontemporer 90 Kurban dan Aqiqah 82 Makanan 13 Nadzar 57 Pakaian Perhiasan 498 UMUM 76 Wakaf dan Masjid 17 Warits Kamiingin berdoa juga untuk kepanitiaan natal, Iya bapa di sorga, kami juga ingin berdoa untuk keluarga jemaat Tuhan disini. Berkati kehidupan yang rukun dan damai ditengah keluarga kami masing-masing Doa Pembukaan khotbah (Minggu, 15 September 2019) Bacaan 1: Keluaran 32: 7-14. KHOTBAHNATAL. Submitted by Tim i-Humor on Tue, 12/15/2009 - 16:01. Amsal. Seorang pendeta senior pergi untuk menghadiri acara pernikahan anaknya di luar negeri selama 1 minggu. Ia menyerahkan khotbah untuk malam Natal kepada pendeta pembantunya. Setelah ia kembali dari luar negeri, ia bertanya kepada anggota jemaat, "Bagaimana khotbah pada tatacara ibadah Kristen Protestan (GMIM) Ini adalah salah satu contoh tata cara ibadah menurut iman Kristen Protestan (GMIM), jika ada salah eja harap dipahami. Lagu pembukaan (sambil menunggu pemimpin ibadah mempersiapkan diri) Mc : kita menyanyi dari kidung jemaat no 7 "YA TUHAN, KAMI PUJI NAMAMU BESAR". PENTAHBISAN / jemaat berdiri. GembalaSidang GBI PELITA Medan.Pdt. dr Suheri P Gultom MA. M. KesJadwal Ibadah GBI PELITA Medan.--Sesi :08.00 s/d Selesai10.30 s/d Selesai13.30 s/d Selesai MelestarikanDamai Sejahtera Allah secara Bebas Khotbah Ibadah HUT Kemerdekaan RI ke-77 (17 Agustus 2022) Rancangan Khotbah • 4 August 2022 • Bidang Teologi. Bacaan 1: Yeremia 25 : 30 - 38. Bacaan 2: Lukas 19 : 45 - 48. Tema Liturgis: Iman menjadi Dasar Tanggung Jawab Umat dalam Pembangunan Gereja. Tema Khotbah: Melestarikan Damai Banyakhal-hal di luar rukun khotbah yang justru lebih dominan selama khotbah berlangsung. Dengan khotbah yang hanya 15 menit, dia merasa, khatib akan lebih fokus dan cermat, sehingga rukun tetap terpenuhi dan kondisi jemaah tetap khusyuk mendengarkan khotbah. Kegiatan Sosial Natal Diaspora Indonesia di Washington DC dan New York. 28/12 XLobtec. Sebagai orang Kristen, sepanjang hidup kita tentu sudah berkali – kali kita merayakan Natal. Tahun ini bisa jadi kita sudah menghadiri lebih dari satu kali perayaan Natal. Paling tidak menerima undangannya, jika tidak bisa menghadiri semua undangan itu. Apa yang Saudara dapatkan dalam perayaan Natal itu? Renungan natal? Hadiah atau doorprize? Makanan dan minuman? Pertunjukan drama dan nyanyian yang bagus? Dalam peristiwa Natal kita merayakan perjumpaan Allah dan manusia. Setiap orang yang sudah berjumpa dengan Allah akan menyatakan dampak perjumpaan itu dalam hidup bersama sebagai keluarga Allah. Yesus lahir di tengah kehidupan sebuah Keluarga Yusuf dan Maria. Dalam kisah kelahiran Yesus ada keluarga - keluarga yang bersukacita karena berjumpa dengan Allah Zakharia dan Elisabeth, Keluarga para Gembala, Keluarga Para Majus. Kita semua ada ditengah kehidupan sebuah keluarga. Sementara itu keluarga kita berada bersama keluarga-keluarga lainnya dalam sebuah keluarga besar umat manusia. Keluarga besar umat manusia mendiami bumi yang menjadi rumah kita bersama. Di bumi yang satu ini, kita ditempatkan oleh Tuhan bersama seluruh ciptaan lainnya. Di situlah kita hidup bersama sebagai keluarga Allah. Kitab Kejadian 916 yang kita jadikan pijakan renungan mengatakan ā€œJika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumiā€. Ayat ini menyatakan bahwa Allah membarui perjanjian-Nya, perjanjian keselamatan dengan seluruh ciptaan-Nya. Kita ingat kisah tentang Nuh dalam Kejadian Pasal 6- 9. Ketika Tuhan melihat kejahatan manusia itu besar di bumi maka Tuhan memberi penghukuman dengan Air Bah. Dan sesudah penghukuman air bah itu maka Tuhan membaharui lagi perjanjian Kasih karunia dengan manusia yaitu Nuh dan dengan segala makhluk yang hidup 9,10. Isi perjanjian adalah bahwa Allah berjanji untuk tidak mendatangkan lagi air bah ayat 11. Janji itu ditandakan dengan pelangi/"busur" ayat 12. Sebuah Busur kita ketahui dilengkapi dengan tali dan anak panah maka itu akan menjadi sejata perang. Tapi busur Allah ini bukan senjata Perang. Busur Allah adalah Pelangi yang menjadi tanda kasih Allah dan menjadi lambang pengharapan manusia. Ini mengandung pengertian bahwa Allah meletakkan senjataNya seraya mengumumkan damai. Pelangi melengkung di awan untuk menunjukan kasih pemeliharaan Sang Pencipta yang melingkupi melengkung seluruh ciptaan. Apa kaitan peristiwa Natal dengan Pelangi? Di dalam Kitab Wahyu, Yesus Putera Natal digambarkan bagaikan pelangi yang melingkupi takhta. Dalam Ilmu Alam, pelangi adalah pembiasan cahaya Matahari yang terjadi sesudah hujan lalu menimbulkan spektrum warna warni ā€œmejikuhibiu’ yang indah merah jingga kuning hijau biru ungu. Yesus adalah matahari kehidupan yang menyelamatkan kita yang menyertai hidup kita yang penuh warna. Peristiwa Natal menjadi pembaharuan perjanjian Allah dengan seluruh manusia. Natal menjadi sebuah kesempatan lagi dari Allah di mana Anak Allah menjadi manusia supaya manusia menjadi anak-anak Allah. Natal mengingatkan kita kembali untuk hidup sebagai keluarga Allah,’ yang dituntun oleh pelangi kasih-Nya yang meneguhkan iman dan menguatkan harapan. Kita semua adalah satu keluarga. Sebagai anggota keluarga, kita masing-masing mempunyai tanggungjawab untuk menjadikan hidup bersama di bumi ini semakin baik. Kita bertanggungjawab mewujudkan keluarga Allah yang damai, rukun, adil dan saling menerima dalam keberagaman. Jadi kita diingatkan untuk bijaksana dalam menyikapi bentuk-bentuk gangguan sosial yang dapat mengancam persaudaraan, perdamaian, di bumi yang adalah rumah kita bersama. Jadi pada perayaan Natal ini, apa yang seharusnya kita perbuat? Bersukacita? Tentu! Namun bagaimana wujud nyata bersukacita itu? Apakah sekadar berkumpul, makan, menyanyi, dan beribadah bersama? Apakah cukup dengan perayaan-perayaan yang menghabiskan sedemikian banyak dana dan tenaga? Ada hal yang tidak boleh kita lalaikan yang menjadi inti perayaan Natal bagi kita sebagai Anggota keluarga Allah, Kita berharga di mata Allah. Mari kita rayakan Natal dengan cara-cara yang menunjukan bahwa kita ini berharga jadi bukan dengan pesta pora mabuk-mabukan dan lain-lain. Ketika kita punya persoalan. Ingatlah bahwa pelangi akan muncul saat awan dalam keadaan sangat basah, dan kembali lagi setelah hujan turun. Jadi di tengah badai kehidupan kita tidak perlu takut sebab ada pelangi sesudah hujan dan badai. Semakin tebal awan itu, akan semakin cerah busur di awan itu. Maka semakin berlimpah-limpah kesengsaraan menghantam, akan semakin berlimpah-limpah pula penghiburan yang membangkitkan semangat. Jika kita berharga di hadapan Allah, itu berarti orang lain juga sama berharganya. Jangan sampai yang kita lakukan adalah sebaliknya. Kita bersukacita karena dipandang berharga oleh Allah, lalu malah bertindak buruk kepada orang lain seakan-akan mereka tidak berharga. Jadi bijaksana dalam menyikapi bentuk-bentuk gangguan sosial yang dapat mengancam persaudaraan, perdamaian, di bumi yang adalah rumah kita bersama. Mari kita lakukan hal ini sebagai wujud sukacita kita atas keselamatan yang telah Tuhan anugerahkan. Selamat Natal. Tuhan memberkati. Tema ā€œMelalui Kristus, Allah Berbela-rasaā€ Pilihan waktu 26/27 Desember 2015 Persiapan Ibadah Natal untuk keluarga dihadiri oleh anggota keluarga yang ada. Untuk itu disiapkan Lilin Besar dan Salib di tengah meja. Saat Hening Votum Ayah ā€œPertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang telah menjadikan langit dan bumi.ā€ Salam Ayah ā€œKasih-karunia Tuhan menyertai setiap kita. Tuhan beserta kita.ā€ Ibu dan anak-anak ā€œTuhan juga beserta kita.ā€ Kata Pembuka Ibu Lalu kata malaikat itu kepada mereka ā€œJangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daudā€ Luk. 210-11. Nyanyian Semua S’lamat, S’lamat Datang KJ. 1231,3 Doa Pengakuan Dosa Ibu ā€œBapa yang rahmani, kami datang sebagai keluarga yang sudah Kaubentuk. Melalui berkat dan kasih-karunia-Mu, kami sekarang dapat menjadi keluarga Tuhan. Kami hadir di sini sebagai ayah dan suami, ibu dan istri, serta anak-anak sebut nama anak-anak….. Namun kami sadar, bahwa ternyata kami tidak dapat melaksanakan peran kami sesuai dengan kehendak-Mu. Kami belum dapat berperan sebagai papa dan suami, ibu dan istri, serta sebagai anak-anak. Kami masih cenderung memikirkan kepentingan diri kami sendiri dan kurang memedulikan anak-anak, mama, atau papa. Ampuni kami ya Bapa, karena sikap kami tersebut membuat kasih kami menjadi pudar. Kami menjadi gagal untuk mengerti dan memahami satu dengan yang lain, sehingga damai-sejahtera menjauh dalam kehidupan keluarga kami. Pulihkanlah ya Bapa diri kami dengan anugerah pengampunan-Mu. Mampukanlah melalui kelahiran Kristus, hidup kami dilahirkan dalam kehidupan yang baru. Dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin. Nyanyian Pengakuan Dosa bersama KJ. 1051-2 ā€œYa Anak Kecilā€ Doa Pembacaan Alkitab Anak ā€œBapa sorgawi, kami akan membaca firman-Mu. Terangilah hati kami dengan Roh Kudus-Mu. Jadikanlah hati kami tanah yang subur untuk menerima benih-benih firman-Mu sehingga kehidupan kami dapat menjadi pohon kehidupan yang menghasilkan buah Roh. Dalam nama Tuhan Yesus, sang Firman yang menjadi manusia, kami telah berdoa. Amin. Pembacaan Alkitab Anak 1 Yohanes 47-16 Tema ā€œMelalui Kristus, Allah Berbela-rasaā€ Renungan Ayah Suatu pagi terdengar tangis bayi di pintu gerbang suatu panti yatim-piatu. Bayi tersebut berada dalam kardus dengan kondisi yang sangat kurus dan sakit. Dengan penuh kasih-sayang para perawat membersihkan dan mengasuh bayi tersebut. Mereka menunggu dengan harapan ada orang-tua asuh yang mau mengadopsinya. Tetapi bayi tersebut tetap kurus dan sakit-sakitan. Karena wajah bayi tersebut jelek dan kurus, mereka memanggil dengan ā€œETā€ singkatan dari Ekstra Terestrial mahluk asing. Sebulan kemudian datanglah suami-istri yang merindukan kehadiran seorang anak. Tetapi saat itu bayi tersebut terkena diare sehingga semakin kurus. Tetapi apa yang terjadi dengan respons suami-istri tersebut? Ternyata mereka berdua sangat bahagia dan antusias dengan bayi yang dinamai ā€œET.ā€ Setelah dua tahun berjalan, suami-istri tersebut membawa bayi ā€œETā€ di panti yatim-piatu tersebut ternyata para perawat tidak mengenali ā€œET.ā€ Sebab kasih-sayang suami-istri tersebut membuat bayi ā€œETā€ tumbuh dengan sehat dan cantik. Kasih-sayang yang tulus menghadirkan kehidupan, pertumbuhan, dan keindahan. Demikian pula yang dilakukan Allah yang mengasihi kita. Melalui Kristus, Firman Allah berinkarnasi menjadi manusia agar kehidupan kita dipulihkan dan dosa yang melumpuhkan diperdamaikan. Firman Tuhan di Surat 1 Yohanes 49 menyatakan ā€œDalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.ā€ Kasih Allah tidaklah cukup hanya disampaikan dalam bentuk firman dan nubuat, sebab sifat kasih senantiasa berkaitan dengan relasi personal. Relasi personal adalah relasi subjek dengan subjek, pribadi dengan pribadi ā€œAku-kamu.ā€ Karena itu Allah menyatakan kasih-Nya dengan kehadiran Yesus Kristus sebagai seorang manusia agar kemanusiaan kita dipulihkan dan diperbarui. Kasih Allah di dalam Kristus tersebut adalah bela-rasa yang lahir dari hati Allah yang merangkul untuk memulihkan dan menebus dosa umat manusia. Bela-rasa Allah itulah yang membuat kita yang semula ā€œburukā€ tidak layak berubah menjadi para pribadi yang berharga. Bahkan di dalam Kristus, kita diangkat diadopsi menjadi ā€œanak-anak Allah.ā€ Injil Yohanes 112 menyatakan ā€œTetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.ā€ Jika Allah telah menyatakan kasih atau bela-rasa-Nya yang memulihkan kita, apakah kita juga bersedia berbela-rasa dengan orang-orang di sekitar kita? Kita wujudkan bela-rasa Allah di dalam Kristus secara nyata sehingga kita tidak mudah menghakimi dan merendahkan sesama yang tidak sesuai dengan kriteria atau ukuran diri kita. Amin. Saat Teduh Doa Syafaat dilanjutkan dengan Doa Bapa Kami Ibu Doa untuk pertumbuhan dan pelayanan jemaat GKI Perniagaan Doa untuk gereja-gereja yang sedang menderita dan tertindas. Doa untuk sesama yang sedang sakit, menderita, dan tertindas. Doa untuk anggota keluarga agar diberi hikmat dan kasih serta saling melayani. Nyanyian Penutup KJ. 1191-3 ā€œHai Dunia, Gembiralah. Doa Berkat Ayah ā€œKasih-karunia dan damai-sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah Bapa, dan dalam persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita sekalian.ā€ Amin. Respons Bapa Trima-kasih Disiapkan oleh Pdt. Yohanes Bambang Mulyono, Khotbah Natal sangat penting bagi orang Kristen sebagai bahan perenungan atau bahan refleksi diri, khususnya pada momen atau masa-masa Natal. Khotbah Natal merupakan inti atau puncak acara dari ibadah Natal Kristen, karena itu peran Khotbah Natal sangat vital dalam setiap Perayaan Natal Kristiani, kapan pun dan di mana pun. Khotbah Natal juga sudah seharusnya lebih sering kita ā€œdengarā€ melalui khotbah-khotbah di gereja, melalui platform media seperti youtube, bahkan melalui pembacaan artikel berisi khotbah Natal. Baca juga 7 Makna Natal Yang Sesungguhnya Natal atau kisah kelahiran Yesus Sang Juruselamat dunia selalu diperingati/dirayakan oleh sebagian besar umat kristiani di seluruh dunia. Perayaan natal sudah menjadi suatu tradisi bagi kebanyakan denominasi gereja Kristen. Setiap tanggal 24 Desember malam dan 25 Desember setiap tahun, gereja-gereja sibuk merayakan natal. Bukan hanya itu, di sepanjang bulan Desember setiap tahun, bahkan juga hingga bulan Januari, natal dirayakan di mana-mana. Tidak hanya di gereja, tetapi juga di persekutuan doa interdenominasi, persekutuan kantor, sekolah, kampus, lingkungan tempat tinggal dan perkumpulan-perkumpulan Kristen lainnya. Baca juga 7 Alasan Mengapa Orang Kristen Merayakan Natal Dalam merayakan natal atau memperingati hari kelahiran Yesus Kristus, maka peran khotbah sangat penting. Khotbah merupakan inti atau puncak ibadah Kristen, khususnya denominasi gereja Protestan. Demikian juga dalam ibadah-ibadah raya natal untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus, peran khotbah sangat penting. Dan artikel di bawah ini akan menyajikan 10 khotbah terbaik tentang Natal, yang sebagian besar merupakan khotbah natal ekspositori. Seperti kita tahu, khotbah-khotbah tentang natal biasanya adalah peristiwa-peristiwa seputar kelahiran Yesus dalam kitab-kitab Injil, khususnya Injil Matius dan Injil Lukas. Tetapi selain itu khotbah-khotbah natal juga kadang diambil dari kitab-kitab Injil lain atau kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya yang menggambarkan inkarnasi atau kedatangan Yesus Kristus ke dunia sebagai manusia. Bahkan khotbah-khotbah natal juga banyak diambil dari kitab-kitab Perjanjian Lama yang berisi nubuat-nubuat tentang kelahiran sang Juruselamat dunia, Yesus Kristus. Baca juga 10 Pemeran Utama Dalam Peristiwa Natal Di Alkitab Tetapi 10 khotbah terbaik tentang natal dalam artikel ini semuanya diambil dari Injil Matius dan Injil Lukas. Kesepuluh khotbah terbaik tentang natal ini mencakup peristiwa kelahiran Yesus sendiri, peristiwa-peristiwa lain sebelum dan sesudah kelahiranNya, serta ayat-ayat lain yang berkaitan dengan kelahiran Yesus. Khotbah-khotbah terbaik tentang natal ini bertujuan untuk memberi renungan-renungan seputar natal bagi para pembaca dan yang relevan untuk diterapkan dalam hidup kita pada zaman modern ini. Baca juga 7 Fakta Tentang Malaikat Gabriel Yang Perlu Anda Tahu Dengan membaca khotbah-khotbah terbaik tentang natal dalam artikel ini maka pembaca seperti mendengar suatu khotbah natal dalam ibadah natal yang mungkin hanya satu atau dua kali bisa diikutinya. Artikel khotbah tentang natal ini juga perlu bagi para pembaca yang ingin lebih banyak lagi mengetahui dan merenungkan tema-tema khotbah yang berbau natal. Baca juga 7 Nubuat Perjanjian Lama Yang Yang Digenapi Saat Kelahiran Yesus Selain itu, artikel berisi khotbah-khotbah terbaik tentang natal ini juga dapat dijadikan sebagai bahan khotbah dalam ibadah natal di berbagai gereja atau di berbagai komunitas Kristen. Para pengkhotbah tinggal menambahkan ilustrasi-ilustrasi atau bagian-bagian khotbah lainnya yang dianggap perlu pada kerangka khotbah poin-poin khotbah yang telah disediakan dalam artikel ini. Baca juga 7 Fakta Tentang Orang Majus Yang Perlu Anda Tahu Sebab khotbah-khotbah natal ini hanya dibuat secara singkat saja, hanya garis besarnya. Karena itu perlu ditambahkan lagi sehingga dapat memenuhi durasi khotbah yang ideal sekitar 20-40 menit. Berikut 10 khotbah terbaik tentang natal yang perlu kita renungkan, khususnya di masa-masa natal ini. 1. Tuhan Dapat Memakai Orang Yang Lemah Untuk Menggenapi RencanaNya Matius 11-17 Dalam Injil Matius 1 terdapat silsilah Yesus, yang merupakan bagian paling awal dari Injil tersebut. Hal ini bertujuan untuk membuktikan bahwa Yesus, yang menjadi pusat pemberitaan Injil Matius, mempunyai garis keturunan dari Abraham, suku Yehuda, dan Daud. Hal yang menarik dari silsilah Yesus ini adalah disebutnya 4 tokoh perempuan Perjanjian Lama di dalamnya selain Maria, ibu Yesus, suatu hal yang tidak lazim dalam silsilah Yahudi. Perempuan, selain jarang disebut dalam silsilah, sering dianggap lebih rendah daripada laki-laki. Tetapi keempat perempuan dalam silsilah Yesus ini lebih lemah lagi, sebab mereka masing-masing mempunyai kekurangan lain, yakni bukan orang Israel asli atau keturunan Abraham yang menyembah Tuhan, dan/atau mempunyai cacat moral. Tetapi hal itu tak membuat mereka menjadi tidak berharga. Allah justru memakai mereka sebagai sarana bagi keselamatan manusia. Mereka adalah nenek moyang Juruselamat. Berikut keempat perempuan yang menjadi nenek moyang Tuhan Yesus secara manusia serta kelemahan mereka masing-masing. 1. Tamar, perempuan asing yang berzinah dengan ayah mertuanya ayat 3 Tamar adalah perempuan yang bukan orang Israel asli atau keturunan Abraham yang menyembah Tuhan. Tamar juga mempunyai cacat moral. Sebab ia menikah dengan ayah mertuanya, Yehuda. Yehuda, anak keempat Yakub, mempunyai tiga orang anak laki-laki. Anak pertama bernama Er, anak kedua bernama Onan, anak ketiga bernama Syela. Er menikah dengan Tamar. Tetapi Er itu jahat sehingga Tuhan menghukum mati dia. Lalu Yehuda menyuruh anaknya yang kedua, Onan, mengambil Tamar menjadi istrinya sehingga kakaknya, Er, mendapat keturunan dari Onan. Tetapi Onan itu juga jahat sehingga Tuhan membunuhnya. Yehuda sebenarnya masih punya satu lagi anak laki-laki yang bisa diberikannya kepada Tamar, yakni Syela; tetapi dia masih kecil. Di samping itu Yehuda juga takut memberikannya kepada Tamar, kalau-kalau anak itu nanti juga berlaku sama dengan abang-abangnya sehingga Tuhan menghukum mati dia. Untuk itu Yehuda meminta Tamar kembali ke orang tuanya sebagai janda. Yehuda berjanji bahwa setelah anak bungsunya besar, ia akan menikahkannya dengan Tamar. Tetapi ketika anak bungsunya besar, Yehuda tak kunjung memberikannya kepada Tamar. Karena itu Tamar menjadi kecewa, sebab ia merasa dipermainkan oleh ayah mertuanya, Yehuda. Maka Tamar menjebak Yehuda dengan menyamar sebagai perempuan sundal pelacur. Yehuda, tanpa mengetahui bahwa Tamar adalah menantunya sendiri, menghampiri Tamar. Ia memberikan cap meterai, kalung, dan tongkatnya kepada Tamar sebagai jaminan. Dan Tamar pun mengandung. Ketika Tamar menuntut Yehuda, ia tak bisa mengelak, sebab barang-barang miliknya ada pada Tamar. Akhirnya Yehuda pun mengaku salah karena ia tidak memberikan anaknya yang bungsu kepada Tamar. Ia pun akhirnya mengambil Tamar menjadi istrinya. Dari Yehuda, Tamar mendapat dua anak, salah satunya menjadi nenek moyang Tuhan Yesus Kejadian 381-30. Kendati Tamar bukan orang Israel asli/keturunan Abraham yang menyembah Tuhan serta mempunyai cacat moral, ia beroleh kasih karunia Allah. Allah memilihnya sebagai penerus umat pilihan Tuhan dan nenek moyang Sang Juruselamat sehingga namanya tercantum dalam silsilah Yesus. 2. Rahab, perempuan asing dan perempuan sundal ayat 5a Rahab adalah seorang perempuan sundal pelacur di Yerikho, kota pertama yang ditaklukkan oleh bangsa Israel di Tanah Kanaan. Jadi selain cacat moral, Rahab bukanlah bangsa Israel asli, umat pilihan Tuhan. Ketika Yosua mengutus dua orang pengintai ke Yerikho Tanah Perjanjian, Rahab menyembunyikan mereka di rumahnya, karena ia tahu dan yakin bahwa Yerikho telah diserahkan oleh Tuhan kepada bangsa Israel Yosua 2. Hal ini dianggap sebagai tindakan iman yang besar sehingga nama Rahab termasuk ke dalam deretan para pahlawan iman Ibrani 11. Ketika kota Yerikho jatuh ke tangan bangsa Israel, hanya Rahab dan keluarganya yang diselamatkan, selebihnya ditumpas oleh bangsa Israel. Rahab kemudian menikah dengan Salmon, salah satu laki-laki Israel dari suku Yehuda dan menjadi nenek moyang Tuhan Yesus secara manusia sehingga namanya terdapat dalam silsilah Yesus. 3. Rut, perempuan asing ayat 5b Naomi adalah seorang perempuan Israel yang pergi bersama keluarganya mengungsi dari kampung halamannya di Betlehem menuju Moab, karena kelaparan yang terjadi di Israel. Naomi pergi ke Moab bersama suaminya, Elimelekh, dan kedua anaknya laki-laki, Mahlon dan Kilyon. Di Moab suami Naomi meninggal. Dan kedua anak Naomi menikah, anak pertama menikahi Orpa, anak kedua menikahi Rut, keduanya orang Moab yang tidak meyembah Tuhan Israel. Tetapi kedua anak Naomi itu pun kemudian meninggal tanpa meninggalkan anak. Lalu Naomi bersiap pulang ke kampungnya, di Betlehem, Israel, setelah masa kelaparan di Israel berlalu. Ia meminta kedua menantunya itu untuk kembali kepada orang tua mereka masing-masing. Walau dengan berat hati, Orpa akhirnya bersedia pulang ke orang tuanya. Tetapi berbeda dengan Orpa, Rut tidak betsedia pulang ke orang tuanya. Rut bersikeras ingin mengikuti mertuanya itu pulang ke Israel dan menyembah Tuhan Israel Rut 1. Akhirnya Naomi dan Rut pun kembali ke Betlehem, kampung halaman Naomi. Di Betlehem Rut akhirnya dinikahkan dengan Boas, seorang pria kaya namun baik hati dan takut akan Tuhan, yang masih merupakan kerabat Naomi, dari keturunan Yehuda. Rut melahirkan anak laki-laki bernama Obed. Obed adalah ayah Isai, ayah Daud, raja terbesar Israel Rut 4. Jadi Rut, perempuan asal Moab, adalah nenek moyang Sang Juruselamat sehingga namanya disebut dalam silsilah Tuhan Yesus. 4. Batsyeba, berzinah dengan Daud ayat 6 Batsyeba adalah istri Uria orang Het, salah satu prajurit terbaik raja Daud. Namun Batsyeba kemudian menjadi istri Daud. Daud pertama kali mengenal Batsyeba ketika ia melihatnya sedang mandi. Lalu Daud menyuruh memanggilnya dan melakukan hubungan seksual dengannya, padahal Batsyeba sudah menikah 2 Samuel 112-3. Untuk menutupi perbuatannya, Daud pun menyuruh Uria segera pulang ke rumahnya. Tetapi siasatnya ini gagal. Lalu Daud memerintahkan membunuh Uria dengan cara menempatkannya di bagian paling depan dalam pertempuran! Kemudian Daud mengambil Batsyeba menjadi istrinya, hal mana membuat Tuhan murka dan menghukum Daud. Salah satu hukuman Tuhan kepada Daud dan juga Batsyeba adalah Ia menulahi anak mereka sehigga mati. Namun Batsyeba juga Tuhan pakai sebagai sarana keselamatan dengan menjadi nenek moyang Sang Juruselamat, sehingga namanya tercantum dalam silsilah Yesus. Memang, namanya tidak secara langsung disebut, hanya disebut sebagai istri Uria, bukan istri Daud. Tetapi hal ini justru mengingatkan orang bahwa dia ketika masih istri Uria, sudah melakukan perzinahan; sehingga kasih Allah yang memakainya sebagai sarana keselamatan semakin nyata baginya. Apa pun latar belakang kita Tuhan bisa pakai, asalkan kita bertobat dan menyerahkan hidup kita kepadaNya. 2. Tiga Hal Yang Membuat Doa Dikabulkan Lukas 15-25 Zakharia adalah ayah Yohanes Pembaptis, yang menjadi perintis jalan bagi kedatangan Sang Mesias, Yesus Kristus. Karena itu kisah Zakharia menjadi kisah yang penting dalam masa-masa Natal. Bahkan penampakan malaikat Tuhan kepadanya yang memberitahukan kelahiran putranya, menjadi ayat-ayat pembuka Injil Lukas. Saat itu Zakharia memang belum mempunyai anak. Padahal ia dan istrinya, Elisabet, sudah tua. Istrinya juga seorang yang mandul. Sebelum Tuhan mengabulkan doanya akan seorang anak dan malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya, Zakharia memiliki cara hidup yang patut diteladani. Tidak heran, Tuhan akhirnya mengabulkan doanya. Dan tidak tagggung-tanggung Tuhan memberinya seorang anak yang menjadi pendahulu sang Mesias, Juruselamat dunia. Berikut cara hidup Zakharia yang membuat doanya dikabulkan oleh Tuhan. 1. Hidup dalam kesalehan ayat 6 Zakharia beserta istrinya, Elisabet, adalah orang yang saleh, orang yang benar di hadapan Tuhan. Mereka hidup menurut segala firman Tuhan dengan tidak bercacat. Sekalipun Zakharia dan istrinya tidak mempunyai anak, mereka tidak menjadi kecewa kepada Tuhan dan hidup di dalam dosa. Mereka tetap hidup benar di hadapan Tuhan dan melakukan firmanNya. Orang percaya harus mempertahankan cara hidup yang saleh dan berkenan kepada Tuhan serta tidak boleh hidup di dalam dosa sekalipun hidup kita tidak sempurna dan masih berkekurangan. 2. Setia dengan pelayanan yang Tuhan percayakan ayat 8-9 Zakharia adalah seorang imam yang sewaktu-waktu bertugas di dalam Bait Suci sesuai dengan hasil undian. Karena banyaknya para imam Israel, maka tidak bisa semuanya melayani secara bersama-sama, harus bergantian atau bergiliran. Umumnya seorang imam mendapat giliran melayani di Bait Suci sekali dalam setahun atau sekali dalam beberapa tahun. Tetapi banyak juga imam yang melayani di Bait Suci hanya sekali seumur hidup, bahkan ada yang tidak pernah melayani satu kali pun hingga matinya! Pada masa itu untuk mengatur jadwal pelayanan secara bergilir adalah dengan cara diundi. Dan ketika kena undi, Zakharia mendapat giliran melayani di Bait Allah. Tidak diketahui sudah berapa kali Zakharia melayani di Bait Suci. Apakah sudah pernah sebelumnya ataukah baru kali ini? Yang jelas menunggu tiba giliran melayani di Bait Suci serta menjalankan pelayanan tersebut dibutuhkan kesetiaan. Zakharia, sekalipun belum dikaruniai seorang anak, tetap setia melayani Tuhan. Dia tidak menjadi kecewa sekalipun ia sudah tua. Apa pun pergumulan hidup yang sedang kita alami hendaknya hal itu tidak mengurangi kesetiaan kita dalam melayani Tuhan. 3. Berdoa secara tekun ayat 13 Ketika Zakharia sedang bertugas di Bait Suci untuk membakar ukupan lambang doa untuk umat, tiba-tiba seorang malaikat menampakkan diri kepadanya dan berkata bahwa doanya sudah dikabulkan Tuhan. Istrinya akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak dan hendaklah ia menamainya Yohanes. Dialah Yohanes pembaptis, perintis jalan bagi Mesias, Tuhan Yesus. Rupanya Zakharia sudah lama berdoa bagi kelahiran seorang anak. Tentu sebagai imam, pada saat itu ia sedang berdoa bagi umat Allah, Israel. Tetapi ia juga berdoa untuk dirinya sendiri saat itu, bahkan selama ini dalam doa pribadinya di rumah. Jadi ketika malaikat mengatakan bahwa doanya telah dikabulkan Allah itu berarti bahwa doanya yang digumulinya selama ini tentang seorang anak, Tuhan telah kabulkan. Hal ini berarti bahwa Zakharia tekun berdoa untuk seorang anak dalam keluarganya. Sekalipun sepertinya mustahil, karena usianya yang sudah tua dan istrinya yang mandul, namun Zakharia tetap setia dalam doa-doanya. Tidak heran, Tuhan akhirnya mengabulkan doanya untuk seorang anak, bukan hanya anak biasa, melainkan perintis jalan bagi Mesias dan yang membuat banyak orang Israel berbalik kepada Allah ayat 14-17. Tuhan ingin kita tetap bertekun di dalam doa-doa kita, sebab akan tiba waktunya Ia akan menjawabnya. 3. Sikap Yang Benar Dalam Menghadapi Pergumulan Hidup Lukas 126-38 Maria adalah perempuan sederhana yang tinggal di kota Nazaret, Galilea. Ia masih gadis dan sedang bertunangan dengan Yusuf, seorang laki-laki dari keturunan Daud. Suatu ketika malaikat Gabriel datang kepadanya untuk memberitahukan bahwa ia akan melahirkan Juruselamat dunia. Ketika Maria mendengar bahwa ia akan mengandung, maka ia sangat terkejut. Tentu hal ini sangat wajar sebab Maria saat itu belum menikah. Dan hamil di luar nikah adalah sebuah aib besar yang sangat memalukan, bahkan pada masa itu bisa diganjar dengan hukuman mati karena dianggap berzinah. Hal inilah yang menjadi pergumulan batin bagi Maria. Dalam menghadapi ini maka Maria melakukan tiga hal, yang bisa kita terapkan dalam hidup kita. 1. Bertanya kepada Tuhan ayat 34 Ketika mendengar berita yang mengejutkan bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak, Maria tidak hanya diam. Maria bertanya kepada Tuhan melalui malaikat Gabriel, bagaimana caranya dia bisa mengandung dan melahirkan anak jika dia belum bersuami? Maria tidak hanya bertanya di dalam hatinya ayat 29, melainkan bertanya langsung kepada malaikat yang membawa berita kepadanya. Ketika kita menghadapi pergumulan hidup kadang kita bertanya-tanya di dalam hati. Tetapi hal itu tidak cukup. Kita perlu bertanya langsung kepada Tuhan lewat doa-doa kita untuk menemukan solusi. 2. Merendahkan diri di hadapan Tuhan ayat 38a Setelah malaikat Gabriel menjawab kegundahan hati Maria, maka Maria berkata, ā€œAku ini adalah hamba Tuhan.ā€ Ini adalah bentuk kerendahan hati seseorang di hadapan Tuhan. Maria tahu memposisikan dirinya di hadapan Tuhan. Dia hanyalah seorang hamba yang tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan. Maria yakin bahwa Tuhan itu berdaulat dan maha kuasa. Dia dapat melakukan apa pun yang kelihatannya mustahil bagi manusia. Sebab, seperti yang disampaikan oleh malaikat Gabriel kepadanya, tidak ada yang mustahil bagi Allah Lukas 137. Allah lebih daripada sanggup untuk membuat Maria yang belum bersuami mengandung dari Roh Kudus. Inilah yang disadari penuh oleh Maria. Ketika kita diperhadapkan pada sebuah pergumulan hidup, kita dapat berkata seperti Maria, ā€œAku ini adalah hamba Tuhan.ā€ 3. Berserah di hadapan Tuhan ayat 38b Sejalan dengan sikap Maria yang merendahkan diri di hadapan Tuhan, Maria juga berserah kepada Tuhan. Maria berkata, ā€œJadilah padaku menurut perkataanmu itu.ā€ Ini bukanlah pasrah terhadap keadaan, melainkan memasrahkan diri kepada Tuhan. Karena Maria sadar bahwa dia hanyalah seorang hamba, maka dia pun mempercayakan hidupnya kepada Tuhan. Maria tahu bahwa Tuhan baik kepadanya, bahwa Dia tidak mungkin akan merencanakan hal yang buruk kepadanya. Dia yakin bahwa Tuhan dapat dipercayai. Karena itulah dengan penuh keyakinan ia mempercayakan hidupnya sepenuhnya kepada Tuhan. Jika kita percaya pada kasih dan kuasa Tuhan, maka seharusnya kita tidak perlu lagi ragu untuk memasrahkan seluruh hidup kita kepadaNya. 4. Jati Diri Yesus Yang Lahir Di Dunia 126-38 Ketika malaikat Gabriel memberitahu Maria bahwa ia akan mengandung Juruselamat dari Roh Kudus, Gabriel menjelaskan tentang jati diri Yesus. Ada tiga jati diri Yesus yang disingkapkan oleh malaikat Gabriel kepada Maria. 1. Yesus adalah Anak Allah Yang Mahatinggi ayat 32a Yesus yang akan dikandung dan dilahirkan oleh Maria adalah Anak Allah Yang Mahatinggi. Yang Mahatinggi adalah salah satu gelar Allah tertua yang banyak dipakai pada Perjanjian Lama. Kata kuncinya di sini adalah Anak Allah. Istilah Anak Allah dipahami sebagai hubungan yang unik dengan Allah, yang setara dengan Allah. Memang, dalam arti biasa, umat Israel atau orang Kristen dapat juga disebut sebagai anak-anak Allah Yohanes 112, sebagaimana dicatat di Alkitab. Tetapi Anak Allah, dalam pengertian ilahi, hanya dikenakan kepada Yesus. Itulah sebabnya Ia disebut Anak Tunggal Allah Yohanes 118 atau Anak satu-satunya. Dengan menyebut Yesus sebagai Anak Allah, maka malaikat Gabriel ingin menyatakan bahwa Ia adalah Allah Allah Anak, Oknum kedua dari Tritunggal Allah yang datang ke dunia menjadi manusia. Yesus bukanlah manusia yang menjadi Allah atau Tuhan, tetapi sebaliknya Tuhan yang menjadi manusia. Dikandung dan dilahirkan sebagai manusia. 2. Yesus adalah Raja yang kekal ayat 32b-33 Malaikat Gabriel juga berkata bahwa Yesus yang akan dikandung oleh Maria adalah raja yang kekal sampai selamanya. Malaikat Gabriel berkata bahwa Yesus akan memerintah atas keturunan Yakub sampai selama-lamanya. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa Yesus hanya raja atas keturunan Yakub atau bangsa Israel saja. Gabriel mengatakan demikian karena memang mesias, raja Israel dari keturunan Daud yang dijanjikan Tuhan, dipahami oleh orang Israel/orang Yahudi sebagai raja mereka saja, bukan raja seluruh dunia. Karena itu malaikat Gabriel mengatakan kepada Maria bahwa Yesus adalah raja atas keturunan Yakub sampai selama-lamanya. Tetapi maksudnya adalah bahwa Yesus merupakan raja atas umatNya, atas semua orang yang percaya kepadaNya. Raja yang dimaksud di sini adalah secara rohani, bukan secara politis, yang berpuncak pada masa pemerintahan Mesias kelak atau yang biasa disebut Kerajaan Seribu Tahun atau Kerajaan Milenium. 3. Yesus adalah kudus ayat 35 Karena Yesus adalah Anak Allah yang Mahatinggi, maka Dia adalah kudus, terpisah dari manusia. Yesus dikandung Maria bukan oleh manusia, dari hubungan suami-istri, tetapi Dia dikandungnya dari Roh Kudus. Dia bukanlah benih manusia, tetapi benih Allah. Dia bukanlah manusia biasa, Dia adalah Tuhan sendiri yang datang ke dunia. Justru karena Dia adalah kudus, yang ilahi, maka Dia layak menjadi Juruselamat manusia yang berdosa. Sebab semua manusia, yang lahir melalui hubungan manusia, telah tercemar oleh dosa. Semua nabi, imam, para pemimpin agama, bahkan manusia yang paling saleh sekalipun, tidak layak menjadi Juruselamat manusia dari dosa. Sebab di dalamnya mengalir darah dosa, yang diwariskannya dari nenek moyangnya, Adam. Hanya Allah yang layak menjadi Juruselamat manusia dari dosa. Dan Yesus adalah Allah sendiri yang datang sebagai manusia, yang dikandung oleh manusia, lahir dari manusia, agar bisa mati bagi manusia yang berdosa. 5. Tujuan Kelahiran Yesus Di Dunia Lukas 167-75 Ketika istri Zakharia, Elisabet, melahirkan anak, maka Zakharia penuh Roh Kudus dan bernubuat. Dalam nubuat tersebut, yang dikenal sebagai nyanyian pujian Zakharia, atau dalam istilah Latin, Benedictus, Zakharia menyingkapkan tujuan sebenarnya dari kelahiran Yesus Kristus di dunia. Zakharia menyebutkan 4 tujuan kelahiran Yesus di bumi, khususnya bagi umatNya. Pada masa itu, dalam pemahaman Zakharia, dan pemahaman orang-orang Israel secara umum, umat Allah dipahami sebagai keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub, atau singkatnya bangsa Israel/Yahudi. Tetapi umat Allah yang kita pahami saat ini, sebagaimana dalam Alkitab Perjanjian Baru, adalah gereja. Gereja adalah kumpulan orang-orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, baik orang Yahudi maupun non-Yahudi. Inilah 4 tujuan kelahiran Yesus di dunia. 1. Untuk menggenapi janji Tuhan kepada Daud dan nubuat nabi-nabi ayat 69-70. Kedatangan Yesus ke dunia merupakan penggenapan janji/nubuatNya kepada Daud, raja terbesar Israel. Daud adalah orang pilihan Tuhan. Kepadanya Tuhan telah berfirman bahwa tahtanya akan dibangun turun-temurun. Pemerintahan Daud tidak akan berakhir. Ternyata yang dimaksud dengan tahta atau pemerintahan Daud di sini bukanlah secara harfiah, dalam arti politis, tetapi secara rohani. Yesus akan menjadi raja dan Tuhan atas umatNya. Dan hal ini akan benar-benar menjadi nyata tatkala Ia datang untuk kali kedua sebagai raja dalam kerajaan mesianik atau Kerajaan Seribu Tahun. Selain menggenapi janjiNya kepada Daud, kelahiran Yesus di dunia juga menjadi penggenapan atas nubuat nabi-nabi di Perjanjian Lama, seperti nubuat nabi Musa, Yesaya, dan Mikha. 2. Untuk melepaskan manusia dari musuh/dosa ayat 71. Tujuan kelahiran Yesus yang lain adalah untuk melepaskan kita dari musuh. Musuh di sini harus diartikan secara rohani, yakni dosa dan iblis. Manusia telah terbelenggu oleh dosa sejak kejatuhan manusia pertama, Adam, ke dalam dosa. Dalam diri semua manusia yang adalah keturunan Adam, mengalir darah dosa. Segala upaya manusia untuk menyelamatkan dirinya dari dosa adalah sia-sia. Kurban-kurban persembahan, kesalehan, amal ibadah, dan segala ritual agama, tak mampu menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Karena itu Yesus, yang adalah Tuhan sendiri, rela datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. 3. Untuk menggenapi janjiNya kepada Abraham ayat 72-73 Kedatangan Yesus ke dunia sebagai manusia juga merupakan penggenapan janji Allah kepada Abraham. Allah telah berjanji kepada Abraham, nenek moyang bangsa Israel, bapa orang beriman, bahwa olehnya seluruh bumi akan diberkati atau diselamatkan Kejadian 121-3. Bagaimanakah caranya Abraham dapat memberkati/menyelamatkan seluruh bumi? Melalui keturunannya, yakni Yesus Kristus yang datang ke dunia sebagai manusia Galatia 316. 4. Untuk membuat kita beribadah kepada Tuhan secara benar ayat 74-75 Tujuan terakhir kedatangan Yesus ke dunia adalah agar kita dapat beribadah kepada Tuhan secara benar. Melalaui kedatangan Yesus ke dunia, kita tidak lagi beribadah secara legalistik, tak lagi dibatasi oleh ruang, seperti halnya Bait Suci Israel. Kita beribadah kepada Allah dalam roh dan kebenaran, dengan segala totalitas hidup kita Yohanes 424. Dalam konteks eskatologis akhir zaman, hal ini juga dapat mencakup ibadah kita dalam kehidupan kekal di surga; ibadah yang sesungguhnya, yang tak mungkin ada di dunia. Pages 1 2